Setiap musim, saya suka memotret gaya kasual yang nyaman dipakai sehari-hari. Tren busana lokal pun semakin kuat, dan rasanya kita tidak perlu lagi memilih antara gaya dan kenyamanan. Info fashion kasual hari ini tidak jauh dari keseharian: bagaimana kita memilih potongan, material, warna, dan bagaimana cara memadukan item lokal agar tetap up-to-date tanpa kehilangan jiwa pribadi.
Tren Kasual yang Lagi Ngehits: Gaya Santai Namun Tetap Punya Nilai
Di kota besar maupun kota kecil, tren kasual sekarang cenderung memihak pada potongan longgar yang tetap rapi: tee oversized, chemise shirt yang ringan, jaket windbreaker tipis, dan jeans dengan fit straight atau relaxed. Yang penting adalah proporsi. Kalau bagian atasnya besar, bawahnya perlu sedikit lebih simpel. Warna netral seperti krem, cokelat muda, hijau zamrud, atau navy sering jadi fondasi, lalu satu aksen warna cerah sebagai pemantul mata.
Sepatu sneakers putih tetap jadi pilihan serbaguna untuk menghadiri berbagai aktivitas, dari ngopi sore hingga meeting santai. Aksen aksesori seperti jam kayu, topi anyaman, atau tas ransel berukuran mungil bisa menjadi titik fokus tanpa membuat look jadi berantakan. Saya pribadi suka memadukan oversized tee dengan denim berpotongan lurus untuk look santai di akhir pekan; kalau cuaca dingin, saya tambahkan cardigan tipis atau jaket denim. Begitulah pola berpadu gaya yang terasa manusiawi, bukan pamer gaya orang lain.
Gaya kasual juga punya ritme sendiri: tidak perlu menjejalkan semua tren dalam satu hari. Pilih satu elemen yang benar-benar cocok dengan kita—mungkin blazer santai sebagai kontras, atau slik tee untuk sentuhan halus—lalu biarkan sisanya mengalir. Pada akhirnya, kenyamanan menjadi fondasi utama untuk melihat diri kita di cermin dengan senyum kecil. Dan ya, kadang saya merasa gaya terbaik adalah yang bisa dipakai berulang kali tanpa terasa terlalu dibuat-buat.
Busana Lokal: Cerita & Brand Lokal yang Layak Dilirik
Indonesia punya kekayaan motif, dari batik modern hingga tenun tradisional yang diinterpretasikan ulang menjadi item kasual – misalnya atasan oversize bermotif batik halus, rok yang dipotong moden, atau hoodie bermateri tenun. Semangat lokal bukan sekadar label; itu cara kita menari dengan cerita di dalam pakaian. Setiap potongan bisa membawa persuasi budaya tanpa kehilangan kenyamanan.
Saya pribadi suka menekankan kualitas material dan craftsmanship: bagaimana jahitan, utilitas kantong, serta kenyamanan saat dipakai sepanjang hari. Pilihan warna juga penting; warna-warna alami seperti tanah, abu-abu, atau warna batu bisa menjadi kanvas untuk gaya kita, sementara satu item bercahaya bisa memberi keunikan. Kalau bingung mau mulai, kita bisa cek koleksi lokal yang menggabungkan simplicity dan karakter kuat. Salah satu opsi yang sering saya cek adalah ezrasclothing untuk referensi desain yang rapi dan siap pakai.
Outfit Harian: Kombinasi Sederhana yang Efektif
Gaya harian tidak perlu rumit. Kuncinya adalah potongan yang tepat, kenyamanan material, dan ritme warna yang tidak saling berebut. Saya biasa mulai dengan satu basis: T-shirt polos atau polo ringan, celana chinos atau jeans berpotongan straight, lalu lapisi dengan outer ringan seperti cardigan tipis, bomber, atau denim jacket. Warna netral menjadi fondasi; satu item berwarna lebih mencuri perhatian sebagai titik fokus.
Contoh favorit saya akhir-akhir ini adalah atasan putih, jeans biru muda, dan jaket hijau zaitun tipis. Sesuatu yang terlihat effortless, tetapi terasa berpikir. Ketika hari benar-benar sibuk, saya cukup mengganti sneakers dengan sepatu loafers sederhana atau sneakers slip-on supaya tidak kehilangan kepraktisan. Weekend juga bisa santai: tee warna krem dipadu dengan cargo pants dan sneakers putih, tanpa perlu banyak aksesori. Intinya, kalau potongan tepat, warna seimbang, maka look harian kita tetap terlihat segar tanpa drama.
Cerita Pribadi: Lemari, Aksesoris, dan Ritme Pagi
Saya ingat masa kuliah, ketika lemari penuh dengan kaos dan jaket yang tidak semua cocok. Pagi hari terasa seperti kompetisi memilih outfit yang tepat sebelum berangkat ke kampus; akhirnya saya pelajari bahwa pakaian adalah bahasa pribadi. Kini lemari saya lebih teratur: beberapa item andalan yang bisa dipakai berulang dengan cara berbeda. Satu hal yang saya hargai adalah kenyamanan: saat cuaca lembap, saya pilih atasan berbahan katun ringan yang menyerap keringat; saat hujan, celana dengan potongan yang tidak terlalu sempit membantu gerak saya tanpa membuat kaki terasa sesak.
Seiring berjalannya waktu, saya juga belajar bahwa streetwear lokal punya tempatnya sendiri di gang-gang kota. Teman-teman sering mengajak saya ke pasar loak atau showroom kecil untuk melihat potongan unik yang tidak ada di toko besar. Itulah momen personal: menemukan warna, siluet, atau detail kecil yang membuat hari menjadi lebih hidup. Kalau kamu baru mulai menata outfit harian, mulailah dengan tiga item: satu item dasar, satu item warna, satu item aksen. Nimar, tidak berlebihan. Dan jangan lupa, kenyamanan adalah kunci.